Untuk memutus mata rantai dan penyebaran Covid 19, Koordinatoriat PWI Jakarta Selatan melakukan vaksinasi Covid 19 tahap kedua bagi seluruh wartawan di Gedung A, Ruang Pola, lantai 3 kantor Walikota Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2021. Giat vaksinasi Covid 19 ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pemberian vaksin kepada pekerja dan petugas publik. Vaksinasi Covid 19 tahap dua ini diikuti sekitar 117 Wartawan. Baik wartawan PWI Provinsi DKI Jakarta, wartawan yang biasa meliput di Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan serta Koordinatoriat PWI Jakarta Selatan.
Pelaksana tugas (Plt) Walikota Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan masyarakat tetap antusias melakukan suntik vaksin tahap kedua meski di bulan Ramadhan. “Giat ini merupakan pelengkap atau melengkapi vaksin ke 1 ke vaksin 2. Vaksin ini dumaksudkan untuk mendapatkan kekebalan tubuh bagi wartawan yang bertugas dilapangan dalam peliputan berita. Alhamdulillah pelaksanaan dan vaksin 2 ini tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat dan menyeluruh sebagai langkah waspada terhadap penyebaran Virus Covid 19. Media sering turun ke lapangan dan bertemu orang dalam peliputan. Makanya media penting juga untuk memutus mata rantai Covid 19 ini,” ungkap Isnawa Adji disela sela vaksinasi. Sementara itu, Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, Sayid Iskandarsyah mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kota Jakarta Selatan yang telah memfasilitasi penyuntikan Vaksin Covid 19 untuk para pekerja jurnalistik.
"Semoga dengan diberikannya vaksin tahap kedua ini, diharapakan sistim kekebalan tubuh atau imun, lebih baik lagi, sehingga tubuh kita mampu melawan dan tidak mudah terserang atau terpapar covid 19 yang mematikan," tutur Sayid. Ketua Koordinatoriat PWI Jakarta Selatan, Edi Kuswanto yang mendampingi Sayid mengatakan, pemberian Vaksinasi Covid 19 tahap dua ini dilaksanakan selang tiga minggu setelah pelaksanaan vaksin tahap pertama. "Alhamdulillah hari ini dilaksanakan Vaksin Covid 19 tahap kedua. Giat ini setelah ada jeda waktu dengan vaksin pertama untuk mengetahui reaksi tubuh/penyesuaian peserta pasca vaksin pertama," jelas Edi Kuswanto.